1. Pacaran
Namanya udah puber n memang fitrahnya seneng sama lawan
jenis, yang namanya cinta selalu menjadi atribut mengasyikkan bagi
kehidupan remaja. Saat diri sendiri merasa tidak dipahami orang lain,
yang namanya lawan jenis selalu menjadi tempat asyik untuk curhat.
Jadilah sepasang lain jenis berpacaran.
Bukannya asyik, pacaran malah
full ancaman. Allah memerintahkan menahan pandangan dari lawan jenis,
orang pacaran malah saling pandang. Jadinya nggak patuh sama Allah, kan?
Belum masalah sentuh-menyentuh, yang kata Nabi SAW lebih baik kepala
ditusuk paku besi daripada menyentuh wanita non-mahram. Kalo menyentuh
dah boleh-boleh saja, gimana gak meningkat ke yang lebih ngeri? Kalo
sudah begini, siapa yang rugi? Kalo tidak tobat, bisa saja rugi akhirat.
Kalo sampai zina beneran, tentu juga rugi dunia.
2. Pornografi
Rasa ingin tahu ditambah besarnya
gairah syahwat pada masa remaja membuat banyak remaja (terutama
laki-laki) terperosok ke dalam maksiat satu ini. Banyak media yang
memuat pornografi. Mulai dari poster, majalah, buku, sampai VCD. Bahkan
majalah Playboy yang sudah mahsyur kepornoannya pun mau masuk ke
Indonesia setelah majalah porno lainnya eksis di negeri ini.
Menahan
pandangan dari lawan jenis termasuk juga nggak lihat hal-hal yang porno
semacam ini. Pornografi juga memancing kejahatan seperti pelecehan
seksual dan pemerkosaan. Berapa banyak kasus perkosaan berwal dari
nonton VCD porno.
Alhamdulillah, nilai2 syariat islam sudah mulai
ditegakkan di negeri kita. Setelah UU Anti Pornografi dan pornoaksi
disahkan, kita nggak aman dari tuntutan dunia dalam masalah ini. Kalo
ketahuan lihat atau bawa barang2 berbau porno, agan bisa dipenjara/kena
denda. Selain itu agan masih harus menghadapi tuntutan hukuman akherat
klo nggak tobat.
3. Onani Masturbasi
Maksiat yang satu ini
juga terkenal banget dilakukan oleh para remaja. Sebabnya rata-rata
sama, ingin tahu dan besarnya nafsu seksual pada masa remaja. Menurut
penelitian, aktivitas ini lebih banyak dilakukan remaja pria (sekitar
90%), namun juga ada remaja perempuan yang melakukannya (sekitar 30%).
Sebagian
orang menganggap melepaskan syahwat dengan onani/masturbasi merupakan
jalan yang lebih selamat daripada berzina. Kadar maksiat memang lebih
rendah dari zina beneran. Tapi bukan berarti onani tidak terlarang.
Dalam Islam, melampiaskan nafsu syahwat hanya diperkenankan dilakukan
terhadap istri atau budak yang dimiliki. Barang siapa yang mencari
pelampiasan selain itu maka mereka termasuk orang yang melampaui batas.
Jika
onani dibolehkan, tentu Rasulullah SAW tidak perlu memerintahkan para
pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Mereka yang belum mampu
menikah tentu tinggal diperintahkan untuk onani Namun kenyataannya
tidak, mereka yang belum mampu menikah diperintahkan untuk berpuasa,
tidak diperintahkan untuk onani. Jadi, onani tetap saja terlarang.
3 Dosa Besar Saat Masa Remaja
Written By admin on Selasa, 19 November 2013 | 00.37
Label:
islam umum,
islamedia
Posting Komentar