Kelelawar merupakan satu-satunya hewan mamalia yang dapat terbang. Pada
malam hari, kelelawar akan menukik di udara sambil menyambar ratusan
serangga dan hewan kecil lainnya.
Namun pada siang hari, kelelawar hampir tidak bergerak sama sekali,
mereka akan melewatkan waktu sepanjang hari dengan cara bergelantungan
dalam posisi terbalik di tempat terpencil seperti atap gua, bagian bawah
sebuah jembatan atau bagian dalam pohon yang berlubang.
Ada beberapa alasan yang berbeda mengapa kelelawar bertengger dengan cara yang berbeda dari makhluk terbang lainnya.
1. Memudahkan Kelelawar Untuk Memulai Penerbangan
Pertama-tama, dengan bergelantungan dalam posisi terbalik, akan
menempatkan mereka dalam posisi yang ideal untuk lepas landas ketika
mereka akan terbang.
Karena tidak seperti burung, kelelawar tidak dapat terbang langsung ke
udara dari tanah. Sayap mereka tidak dapat menghasilkan cukup tenaga
untuk mengangkat mereka lepas landas.
Selain itu, kaki belakang mereka juga sangat kecil dan tidak berkembang,
sehingga mereka tidak dapat berlari untuk mecapai kecepatan yang
diperlukan untuk lepas landas.
Untuk mengatasi hal ini, mereka akan menggunakan cakar depan mereka
untuk memanjat naik ke tempat yang cukup tinggi. Dan selanjutnya
menjatuhkan diri untuk memulai penerbangan mereka.
Dengan tidur bergelantungan dalam posisi terbalik di lokasi yang tinggi,
mereka akan siap untuk memulai penerbangan kapan pun juga jika mereka
harus melarikan diri dari tempat bertengger mereka.
2. Menghindari Predator dan Kompetisi
Tergantung terbalik juga merupakan cara yang baik bagi kelelawar untuk terhindar dari pemangsa.
Saat siang hari, sewaktu predator (terutama burung pemangsa) paling
aktif, kelelawar akan berada di tempat yang paling sulit dicapai oleh
para predator ini. Sehingga memungkinkan mereka aman dari serangan
predator sampai malam tiba.
Selain itu juga, sangat sedikit kompetisi untuk memperebutkan
tempat-tempat bertengger terbalik ini, karena hewan terbang lainnya
tidak memiliki kemampuan untuk bertengger dalam posisi terbalik seperti
kelelawar.
3. Menghemat Energi Ketika Beristirahat
Hebatnya lagi, kelelawar memiliki adaptasi fisiologis yang unik yang
memungkinkan mereka bergelantungan dalam posisi terbalik tanpa
mengerahkan energi sedikit pun.
Jika anda ingin mengepalkan tangan anda untuk menggenggam suatu objek,
anda harus mengkontraksikan beberapa otot di lengan anda, yang terhubung
ke jari-jari anda melalui tendon. Ketika otot berkontraksi, otot
tersebut akan menarik tendon, dan tendon akan menarik jari-jari di
tangan anda untuk menutup.
Cakar kelelawar juga bekerja dengan cara yang sama, kecuali bahwa tendon
mereka tidak terhubung pada otot lengan melainkan terhubung pada tubuh
bagian atas kelelawar.
Untuk menggantung terbalik, kelelawar hanya perlu terbang ke posisi
bertengger yang ia inginkan, kemudian membuka cakarnya dan menemukan
permukaan yang dapat digenggam.
Berat tubuh bagian atas akan menarik tendon yang terhubung dengan cakar
ke bawah, dan menyebabkan cakar mengepal dan menggenggam tempatnya
bertengger.
Akibatnya, kelelawar tidak perlu melakukan apa pun lagi untuk
menggantung terbalik. Ia hanya perlu mengerahkan energi untuk melepaskan
cengkeramannya, dengan meregangkan otot-otot untuk menarik cakar
terbuka.
Dan karena cakar akan terus tertutup ketika kelelawar sedang
beristirahat, kelelawar yang mati ketika bertengger akan terus
tergantung terbalik sampai sesuatu (misalnya kelelawar lain) menabraknya
dan membuatnya terjatuh. (pm/yume-yumi)
Mau Tau Alasan Kelelawar Tidur dengan Cara Bergantung Terbalik
Written By admin on Selasa, 26 November 2013 | 08.42
Related Articles
- Mau Tahu Kenapa burung tidak kesetrum waktu hinggap di kabel listrik
- Alasan Mengapa Bayi Jadi Tenang Saat Digendong
- Mau Tahu Bahaya Tidur Menggunakan Kipas Angin
- Mau Tahu Kenapa Orang Lapar Gampang Marah
- Potongan Kiswah Banyak Dijualbelikan, Harganya Bisa 1 Milyar Rupiah
- Kebenaran Hadits: Riset Medis, BAHAYA TERTAWA TERBAHAK-BAHAK
Posting Komentar