Ada banyak cara untuk meningkatkan peluang punya anak laki-laki. Selain
melakukan hubungan cinta dengan posisi tertentu, harapan memiliki anak
laki-laki bisa diintervensi dengan makanan, antara lain dengan rajin
sarapan.
Penelitian yang dilakukan di University of Missouri menunjukkan, perempuan yang rajin sarapan saat hamil muda lebih berpeluang melahirkan bayi laki-laki. Perbedaannya tidak terlalu besar, hanya sekitar lima persen. Namun, perbedaan itu cukup berarti bagi yang sangat menginginkan anak laki-laki.
Faktor yang membedakan antara perempuan yang rajin sarapan dengan yang sering melewatkannya adalah asupan kalori. Dr Cheryl Rosenfeld yang melakukan penelitian tersebut menjelaskan, makin tinggi asupan kalori saat hamil muda membuat embrio cenderung tumbuh menjadi laki-laki.
Selain rajin sarapan, perempuan yang sedang hamil muda juga harus memilih makanan yang tinggi kalori jika ingin punya anak laki-laki. Tentunya harus dibatasi, karena jika kalorinya terlalu tinggi maka akan memicu kegemukan dan berbagai masalah kesehatan.
"Diet tinggi kalori membuat ibu hamil cenderung melahirkan anak laki-laki, sebaliknya dengan diet rendah kalori peluang melahirkan anak perempuan lebih besar," ungkap Dr Rosenfeld dalam laporan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Menurut Rosenfeld, diet tinggi kalori sebenarnya berperan dalam membentuk daya tahan pada janin saat berada di kandungan. Janin perempuan cederung lebih kuat bertahan meski asupan kalorinya lebih rendah. Sebaliknya, janin laki-laki lebih banyak yang mati dalam kondisi kekurangan kalori.
Hasil penelitian ini sekaligus menjelaskan kecenderungan di banyak negara, yakni kelahiran bayi laki-laki cenderung menurun dan dikhawatirkan akan memicu ketidakseimbangan gender karena ibu hamil banyak yang tidak sarapan.
Rosenfeld menduga, bisa jadi salah satu pemicunya adalah kesibukan manusia moderen yang terlalu tinggi sehingga sering melewatkan sarapan, demikian seperti dilaporkan Indiavision.
Penelitian yang dilakukan di University of Missouri menunjukkan, perempuan yang rajin sarapan saat hamil muda lebih berpeluang melahirkan bayi laki-laki. Perbedaannya tidak terlalu besar, hanya sekitar lima persen. Namun, perbedaan itu cukup berarti bagi yang sangat menginginkan anak laki-laki.
Faktor yang membedakan antara perempuan yang rajin sarapan dengan yang sering melewatkannya adalah asupan kalori. Dr Cheryl Rosenfeld yang melakukan penelitian tersebut menjelaskan, makin tinggi asupan kalori saat hamil muda membuat embrio cenderung tumbuh menjadi laki-laki.
Selain rajin sarapan, perempuan yang sedang hamil muda juga harus memilih makanan yang tinggi kalori jika ingin punya anak laki-laki. Tentunya harus dibatasi, karena jika kalorinya terlalu tinggi maka akan memicu kegemukan dan berbagai masalah kesehatan.
"Diet tinggi kalori membuat ibu hamil cenderung melahirkan anak laki-laki, sebaliknya dengan diet rendah kalori peluang melahirkan anak perempuan lebih besar," ungkap Dr Rosenfeld dalam laporan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Menurut Rosenfeld, diet tinggi kalori sebenarnya berperan dalam membentuk daya tahan pada janin saat berada di kandungan. Janin perempuan cederung lebih kuat bertahan meski asupan kalorinya lebih rendah. Sebaliknya, janin laki-laki lebih banyak yang mati dalam kondisi kekurangan kalori.
Hasil penelitian ini sekaligus menjelaskan kecenderungan di banyak negara, yakni kelahiran bayi laki-laki cenderung menurun dan dikhawatirkan akan memicu ketidakseimbangan gender karena ibu hamil banyak yang tidak sarapan.
Rosenfeld menduga, bisa jadi salah satu pemicunya adalah kesibukan manusia moderen yang terlalu tinggi sehingga sering melewatkan sarapan, demikian seperti dilaporkan Indiavision.
Posting Komentar