Pada
suatu waktu, di sebuah desa, tinggalah seorang Ibu dengan anak
tunggalnya di sebuah rumah kecil dekat hutan.......Suaminya pergi begitu
saja meninggalkan mereka saat anaknya lahir.....Sang anak pun bertambah dewasa sampai akhirnya ia mengetahui bahwa sebenarnya Ibunya itu buta sebelah mata.
Sang
anak pun lama-kelamaan mulai merasa malu terhadap teman-temannya karena
Ia mempunyai seorang Ibu yang buta sebelah matanya. Sampai suatu saat, sang anak lari ke rumahnya dengan menangis. Lalu sang
Ibu pun bertanya kepada anaknya,"Mengapa Engkau menangis?" lalu jawab
anaknya,"Saya malu mempunyai Ibu yang buta sepertimu !!" Ibunya tentu
sangat terpukul dengan perkataan sang anak. Namun sang ibu tetap menyimpannya dalam hati dan berusaha membangkitkan semangat anaknya kembali.
Setelah beranjak dewasa, sang
anak pun pergi meninggalkan Ibunya ke kota karena ia sudah sangat malu
dengan Ibunya sendiri. Beberapa tahun berlalu dan sampailah pada suatu
waktu dimana sang anak mendapat kabar bahwa Ibunya jatuh sakit, maka sang anak pun bergegas kembali ke rumah Ibunya. Namun sesampainya di dekat rumah Ibunya, rumah itupun sudah dikerumuni banyak orang, lalu sang anak langsung menerobos masuk..
Terlambat ....!! Ibunya baru saja menghembuskan nafas terakhirnya..
Tentu
Ia sangat menyesal dengan kejadian itu. Ia langsung menangis sambil
memeluk Ibunya yang sudah tak bernyawa dan dibawah tubuh Ibunya yang
masih hangat, dilihatnya secarik kertas putih. Ia pun mengambil kertas
itu dan ternyata itu adalah surat dari sang Ibu yang berisi......
Untuk yang tercinta Anak-ku..
Mungkin pada saat kamu membaca ini, Ibu sudah tidak ada. Ibu hanya ingin memberitahu sedikit tentang sesuatu yang sebenarnya sudah Ibu tutupi sekian lama.
Ibu
sangat menyayangi kamu dari lahir. Engkau dilahirkan sempurna dan lugu.
Sampai pada suatu hari ketika kamu masih kecil, mata-mu tersangkut
kawat hingga mata-mu terluka sebelah.
Kemudian Ibu pergi membawamu ke kota untuk operasi. Dan ternyata, mata-mu dinyatakan buta.
Ibu
sangat bingung waktu itu sampai akhirnya Ibu memutuskan untuk menukar
mata-mu yang buta dengan mata Ibu yang masih normal sehingga kamu dapat
melihat indahnya dunia dengan kedua bola mata yang sempurna.
Cup Sayang Dari Ibumu Yang Buta
Belum sempat sang anak meneruskan membaca
surat itu, ia langsung menangis dan berteriak menyesali kepergian
Ibunya. Lamat -lamat terdengar ia menyenandungkan sebuah lagu...
Kasih Ibuuu, kepada beta....
Tak terhingga sepanjang masa........
Maafkan aku ya buuu....
Posting Komentar