Bernafas adalah salah satu perbuatan yang kalian lakukan tanpa sadar
sepanjang hari. Banyak proses yang terjadi selama tindakan ini, ketika
hidung, saluran pernafasan, dan paru-paru terlibat. Sesungguhnya,
bernafas berarti memberi makan sel tubuh kita dengan oksigen. Sel-sel
tidak bisa bertahan hidup kecuali jika mereka diberi oksigen. Itulah
sebabnya kalian hanya bisa menahan nafas untuk waktu yang singkat saja.
Jika lebih lama lagi, sel-sel kalian mati, yang menyebabkan kematian
tubuh kalian.
Udara yang kalian hirup pertama-tama dibersihkan
dalam hidung kalian. Hidung kalian, yang mengatur udara, mengandung
bulu-bulu yang berfungsi sebagai saringan. Bulu-bulu ini mengolah udara
yang tercemar atau dingin menjadi udara yang cocok untuk paru-paru.
Berkat bulu-bulu inilah udara yang kita hirup tersaring, dibersihkan,
dilembabkan, dihangatkan, dan dimurnikan dari bakteri-bakteri. Jelaslah
bulu-bulu halus ini melindungi tubuh kita dari sekitar 20 miliar
partikel zat asing setiap hari.
Dua puluh miliar adalah bilangan
yang setara dengan 3 kali penduduk dunia. Inilah proses yang begitu
teliti dilakukan oleh hidung dan yang digunakan hidung untuk memisahkan
begitu banyak partikel benda asing. Dua puluh miliar partikel benda
asing tidak mungkin bisa dikenal dan dicegah dari melewati hidung secara
kebetulan. Ini jelas menunjukkan besarnya kekuatan penciptaan Allah.
Namun, ada manusia yang menyatakan bahwa ini terjadi secara kebetulan,
meskipun mereka sadar akan kebenaran. Manusia seperti itu, yang percaya
pada teori evolusi beranggapan bahwa seluruh makhluk hidup, termasuk
segala hal yang telah kita bahas sejauh ini dalam buku ini, terjadi
secara serta-merta dan karena kejadian acak yang terjadi di masa lalu.
Tahukah kalian, mengapa mereka melakukan itu? Mereka menyatakan itu
untuk mengingkari keberadaan Allah. Dan untuk melakukan itu mereka
berpikir bahwa hanya ada satu cara, yaitu menyatakan bahwa segala hal
terjadi secara kebetulan. Padahal, sebenarnya hanya perlu sedikit
pemikiran untuk memahami betapa tidak masuk akalnya pernyataan ini.
Sekarang, mari kita perhatikan sistem di dalam hidung sebagai contoh
untuk mengalahkan pernyataan ini.
Sistem pengaturan udara di
dalam hidung adalah bagian sempurna lain di dalam tubuh manusia. Sistem
yang bekerja sempurna seperti itu tidak bisa muncul akibat kebetulan.
Mengambil perbandingan akan membantu kita untuk lebih memahami
kemustahilan ini. Renungkanlah sebuah AC, yang mengendalikan suhu untuk
melindungi kalian dari panas di musim panas dan menghangatkan kalian di
musim dingin, yang dikendalikan dengan remote control. Bisakah sistem
seperti ini terjadi secara kebetulan? Apa yang akan terjadi jika seluruh
bagian AC itu dicerai-beraikan dan dibiarkan begitu saja? Bisakah
bagian-bagian itu bersatu kembali suatu waktu dan menjadi AC yang
lengkap dengan sendirinya?
Tentu saja tidak. Agar mesin bisa
diciptakan, beberapa orang yang cerdas harus mengerjakannya. Ini sangat
tidak bisa dibantah. Jangankan mesin, bahkan dalam permainan puzzle pun
seseorang harus mengatur kembali bagian-bagiannya dengan benar agar bisa
membentuk sebuah gambar. Hidung kalian, yang berfungsi seperti sebuah
AC, terdiri atas banyak komponen pula dan memiliki sistem yang jauh
lebih sempurna daripada AC mana pun di seluruh dunia. Seperti halnya AC
yang tidak bisa ada secara kebetulan, begitu pula hidung, yang bahkan
lebih canggih lagi. Kenyataan ini membuktikan kepada kita bahwa alat
tubuh ini, yang dikenal sebagai ”AC terbaik di dunia”, diciptakan oleh
Allah. Allah menekankan sifat-Nya sebagai Pencipta dalam ayat berikut.
Dia-lah
Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada
di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
(QS Al-Hasyr: 24)
oleh: anggaw4hyu
Keajaiban Ciptaan Allah: AC alami di tubuh manusia
Written By admin on Selasa, 19 November 2013 | 01.02
Label:
islam umum,
islamedia
Posting Komentar