RIM-116 Rolling Airframe Missile (RAM)
Launcher misil ini (MK-49) mempunyai berat 5,777 ton 5,8 ton (12.740 lbs atau 6,4 ton) dan memuat 21 misil. Aslinya, sensor senjata ini tidak dapat bekerja secara otomatis untuk menembakkan misil, maka senjata ini harus terintegrasi dengan Combat System kapal, yang mengarahkan launcher ke sasaran. Pada kapal AS, lanuncher ini terintegrasi dengan AN/SWY-2 dan Self Defence System Kapal.
RIM-116 dikembangkan oleh General Dynemics pada Juli 1976, yang merupakan perjanjian Denmark dengan Jerman Barat ( Bisnis misil General Dynamics kemudian dimiliki oleh Hughes Aircraft dan sekarang menjadi bagian dari Raytheon). Denmark akirnya keluar dari program ini, tetapi akhirnya USN bergabung menjadi partner utama. 30 Misil pertama dibuat di FY85 dan dipakai pertama kali pada 14 November 1992 di USS Peleliu (LHA-5). Angkatan Laut AS berencana membeli 1600 RAM dan 115 launcher untuk 74 kapalnya. Sekarang RIM-116 dipakai oleh beberapa kapal perang AS dan Jerman. Selanjutnya, semua kapal perang baru akan dilengkapi dengan RAM, seperti Braunschweig class corvettes baru yang akan akan dilengkapi dengan 2 launcher RAM di setiap kapalnya. Angkatan Laut Yunani telah melengkapi kapal serang cepat Super Vita dengan RAM dan Korea Selatan telah menandatangani kontrak untuk destroyer KDX-2, KDX-3 dan program LPX mereka.
Varian-Varian
Block 0
Dikenal juga dengan RIM-166A di AS, versi original (block 0) dengan dasar desain misil udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder, dari misil inilah rocket motor, fuse dan warhead RIM-166A diambil. Misil Blok 0 akan mengarah para radiasi aktif yang dikeluarkan dari target (seperti radar dari misil anti kapal yang datang). Selanjutnya, misil akan bergerak berdasarkan petunjuk dari infrared seeker yang dikembangkan dari FIM-92 Stinger. Pada test, misil ini mempunyai hit rates 95%.
Block 1
Block 1 (RIM-116B) adalah versi lanjutan dari misil RAM yang ditambah dengan sistem pelacak infrared yang mampu melacak/menangkis misil yang tidak mengeluarkan sinyal radar. Radar homing pasif milik Blok 0, telah disempurnakan.
HAS
Di tahun 1998 sebuah memorandum of understanding telah ditandatangani oleh departemen pertahanan Jerman dan AS untuk membangun sistem pertahanan, yang disebut dengan HAS, Helicopter, Aircraft and Surface target (Target helikopter, pesawat terbang dan daratan). Setelah dibuat, upgrade HAS hanya membutuhkan modifikasi software yang dapat diaplikasikan untuk semua misil RAM Block 1
SeaRAM
SeaRAM adalah sebuah pelengkap sistem senjata pertahanan diri yang sistem kerjanya berdasarkan Phalanx CIWS, rapid-fire-gun, yang juga dapat menembak penyerang (musuh) dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan. Kedua sistem ini dikembangkan oleh Raytheon Company.
SeaRAM mengkombinasi deretan radar dan sensor milik Phalanx dengan sebuah 11-cell Launcher RAM untuk menghasilkan sistem otonomi, yang tidak memerlukan informasi eksternal apapun untuk mencegah ancaman. Seperti halnya Phalax, seaRAM cocok untuk semua kelas kapal.
Karakteristik Umum (Block 1)
Fungsi Primer: Surface-to-Air Missile
Kontraktor: Raytheon, Diehl BGT Defence
Panjang: 2780 mm
Diameterr: 127 mm
Fin span: 445 mm
Kecepatan: Mach 2.0+
Warhead: 11.3 kg blast fragmentation
Launch Weight: 73.5 kg (162 lb)
Jarak tempuh: 7.5 km
Sistem Navigasi: three modes passive radio frequency/infrared homing, infrared only, or infrared dual mode enabled (radio frequency and infrared homing)
Harga: $444,000
Date Deployed: 1992
Misil RIM-7 Sea Sparrow
RIM-7 Sea Sparrow milik AL AS dan AIM-7 milik AU AS adalah misil udara-ke-udara yang bersistem pelacak radar dengan hulu ledak berkekuatan besar (sangat eksplosif). Mereka berbentuk silindris, mempunyai 4 sirip di bagian tengah tubuhnya dan 4 sirip di bagian ekornya. AL menggunakan versi Sea Sparrow di kapalnya sebagai pertahanan anti-misil permukaan ke udara (surface-to-air antimissile). Misil ini serba guna karena mampu beroperasi di semua kondisi cuaca, ketinggian dan dapat menyerang pesawat dan misil berkinerja tinggi dari semua arah. Misil ini digunakan secara luas oleh angkatan perang AS dan NATO. Misil ini awalnya dikembangkan oleh Sperry dan AL AS, dan versi barunya dikembangkan dan diproduksi Raytheon Co. and General Dynamics.Sistem Misil Permukaan Seasparrow NATO (NSSMS= NATO SEASPARROW Surface Missile System) MK 57 adalah system senjata misil jarak menengah dan reaksi-cepat yang mempunyai kemampuan untuk menghancurkan pesawat musuh, misil anti-kapal, udara dan permukaan dengan misil permukaan-ke-udara. NSSMS dapat juga digunakan untuk mendeteksi peluncuran misil dengan kemampuan radarnya. NSSMS terdiri dari sebuah Guided Missile Fire Control System (GMFCS) Mk 91 dan sebuah Guided Missile Launching System (GMLS) Mk 29. GMFCS adalah system kontrol penembakan berbasis komputer yang mampu melacak target yang dituju secara otomatis, menghasilkan perintah untuk launcher dan misil dan memberikan perintah otomatis untuk menembak ketika target berada dalam jangkauan. Walaupun sebagian besar operasi NSSMS berada dalam kondisi otomatis atau semiotomatis, GMFCS mengijinkan interfensi dan pembatalan dari operator di setiap saat. GMLS adalah system peluncuran reaksi cepat dan ringan yang menghasilkan kemampuan penyimpanan dan peluncuran hingga 8 misil. GMLS menjawab perintah yang dikeluarkan olah GMFCS, perintah posisi launcher dan misil order. NSSMS menggunakan seri AIM/RIM Sparrow III, surface-to-air/ surface-to-surface semi-active homing-missile.
Versi RIM-7 biasanya disebut sebagai Seasparrow. Misil ini menggunakan energi yang dipantulkan oleh target dan dari referensi bagian belakang RF (dikirimkan dari system pengarah) untuk membangun perintah pergerakan sayap misil untuk menghadang/menembak target.
NSSMS Mk 57 Mod 6 adalah berjarak jangkau medium, system reaksi cepat menggunakan homing missile semi aktif. Versi NSSMS ini adalah desain yang direstrukturisasi memanfaatkan Reflected Memory Local Area Network kabel fiber optic. NSSMS Mod 6 terdiri dari sebuah Tracking Illuminator System (TIS) Mk 9 Mod 0 dan Guided Missile Launching System (GMLS) Mk 29 Mod 2. TIS adalah system control penembakan berbasis komputer yang menghasilkan pelacakan otomatis terhadap target yang dituju, , menghasilkan perintah untuk lancher dan misil dan memberikan perintah otomatis untuk menembak ketika target berada dalam jangkauan. Walaupun sebagian besar operasi NSSMS berada dalam kondisi otomatis atau semiotomatis, GMFCS mengijinkan interfensi dan pembatalan dari operator di setiap saat. GMLS adalah system peluncuran reaksi cepat dan ringan yang menghasilkan kemampuan penyimpanan dan peluncuran hingga 8 misil. GMLS menjawab perintah yang dikeluarkan olah TIS, perintah posisi launcher dan misil order. NSSMS Mod 6 menggunakan misil SeaSparrow yang sudah dikembangkan (ESSM= Evolved SeaSparrow Missile) atau RIM-7M/P/R, yang merupakan misil yang berpercepatan tinggi dan cerdas dengan radar homing semi-aktif.
Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM) adalah misil berjarak jangkau dekat yang bertujuan untuk melindungi kapal permukaan. ESSM diharapkan telah tersedia untuk armada perang pada tahun 2002. ESSM akan membuat setiap kapal mempunyai kemampuan untuk menangkal bermacam-macam misil anti-kapal dan pesawat terbang untuk mendukung pertahanan diri. ESSM akan lebih mampu untuk melawan misil yang susah dilacak dan mempunyai menuverabilitas tinggi, mempunyai jarak jelajah lebih luas, dan dapat membuat koreksi arah sasaran melalui radar dan midcourse uplinks. ESSM adalah usaha bersama beberapa bangsa yang tergabung dalam NATO. Usaha terkoordinasi ini membuat seluruh negara NATO untuk memiliki kemampuan pertahanan diri yang sama dan pada saat yang sama, mengurangi biaya untuk setiap negara yang tergabung dengan mengembangkan dan melakukan ujicoba system baru.
Pada kapal Aegis, ESSM akan diluncurkan dari MK 41, Sistem Peluncuran Vertikal, membutuhkan sebuah sistem kontrol vektor daya tolak (thrust vector control system) pada roket ESSM. Pada kapal non-Aegis (aircraft carriers, amphibious assault ships, other surface combatants), misil ini akan ditembakkan dari sistem peluncuran yang berbeda. ESSM menggunakan forebody dengan diameter 8inch yang termasuk di dalamnya sebuah seksi pengarah (guidance section) dari in-service RIM-7P SeaSparrow. Seksi pengarah yang termasuk di dalamnya sebuah antena randome-protected untuk homing semiaktif, terpasang pada seksi hulu ledak baru. Forebody terpasang pada sebuah motor roket berdiameter 10 inch yang menghasilkan daya tolak lebih tinggi untuk durasi yang lebih lama daripada misil SeaSparrow pendahulunya. ESSM akan menggunakan steering skid-to-turn (tail control) yang mana untuk SeaSparrow sebelumnya menggunakan wing-control. ESSM akan mempertahankan kemampuan misil RIM-7P tetapi juga akan mempunyai kemampuan melawan misil anti-kapal yang bermanuver. ESSM sedang dikembangkan sebagai usaha kooperatif multinasional dengan beberapa aliansi negara.
Software RIM-7P baru menonjolkan algoritma pengarah tingkat lanjut yang membuat SeaSparrow mampu untuk mengkonter seluruh (sebagian besar) ancaman hebat. Mode Improved Low Altitude Guidance (LAG) yang dimiliki misil membuat RIM-7P menjadi special, efektif melawan ancaman dengan altitude sangat rendah. Sebagai tambahan, misil ini telah terbukti sangat efektif dalam tekanan lingkungan penyerangan elektronik.
Sebuah unit Jet Vane Control (JVC) memungkinkan RIM-7P diluncurkan secara vertical. Uit JVC memutar misil secara cepat setelah membersihkan (menghancurkan) superstruktur yang dimiliki kapal, membatalkan percepatan naik inisial misil, dan mengkontrol transisi ke jalur intersepsi inisial. Segera setelah pencari (seeker) memperoleh targetnya, JVC meringankan beban pesawat (jettisoned). Kemampuan peluncuran vertikal menghasilkan reaksi-cepat, pertahanan 360-derajat dan mengurangi trainable firing restrictions dan waktu yang dibutuhkan.
Spesifikasi:
- Fungsi Primer: Air-to-air and surface-to-air radar-guided missile
- Pembuat: Raytheon Co. and General Dynamics
- Tenaga Dorong: Hercules MK-58 solid-propellant rocket motor
- Kecepatan: 2.660 m/jam (4.256 km/jam)
- Jarak Jangkau: lebih dari 30 Mil Nautikal (sekitar 55 km), jarak minimal: 1600 yard
- Jarak Penguncian Target: 50 Mil Nautikal
- Panjang: 12 kaki (3,64 m)
- Diameter: 8 inch (20,3 cm)
- Sayap: 1 m
- Hulu ledak: Annular blast fragmentation warhead, 90 pounds (40.5 kg); Proximity fuzed, continuous expanding rod, with a 27 ft. kill radius
- Sistem kontrol penembakan: MK 91
- Platform Peluncuran: MK 29 Mod 1.
MK91 Guided Missile Fire Control System (GMFCS)
MK91 Seasparrow Guided Missile Fire Control System (GMFCS= Sistem Kontrol Penembakan Peluru Kendali Seasparrow) NATO merupakan Program Rearsitektur yang mengintegrasikan NATO SEASPARROW Surface Missile System (NSSMS=Sistem Misil Permukaan Seasparrow NATO) ke dalam Ship Self Defense System (SSDS=Sistem Pertahanan Diri Kapal) untuk menghasilkan lapisan tambahan bagi pertahanan misil kapal. Usaha ini termasuk: mengkombinasikan kemampuan Firing Officer Console dan Radar Set Console menjadi sebuah Advanced Display System Console (AN/UYQ 70); memodifikasi Prosesor Data Sinyal dan menghilangkan Pengubah Data Sinyal Komputer milik MK157 dan System Evaluation and Trainer (SEAT) yang tidak lagi cocok dengan pengembangan ini; dan pendistribusian kembali kemampuan ini ke dalam mikroprosesor kompatibel SSDS. Pendekatan ini akan menghilangkan analog, arsitektur point-to-point, dan keterbatasan channel input-output pada NSSMS MK57, sehingga memungkinkan eksploitasi penuh terhadap kemampuan ESSM di masa yang akan datang dan menghasilkan pengurangan signifikan (50%) pada biaya untuk kepemilikan dan pengawakan NSSMS.AN/SPS-48E Radar
Scanning elevasi dapat dilakukan, di bawah control komputer, dengan merubah frekuensi dari energi RF yang dipancarkan yang mengarah ke antena radar, dengan demikian menyebarkan sebuah rentetan berkas sinar pensil. Informasi ketinggian digenerasikan menggunakan filosofi berikut. Jika frekuensi yang dipancarkan meningkat maka berkas sinar bergerak turun ke muka antena. Jika frekuensi yang dipancarkan turun, maka berkas sinar bergerak naik ke muka antena. Ketika frekuensi divariasikan, axis berkasi sinar akan berubah, dan scanning dapat dilakukan dalam satu axis (baik elevasi maupun azimuth). Set radar ini didesain sehingga mempertahankan jalur frekuensi yang dipancarkan dan selanjutnya mendeteksi dan mengubah frekuensi yang dipantulkan ke data tampilan 3D.
Variasi frekuensi yang dipacarkan menyebabkan radar ini lebih tahan terhadap jamming daripada jika beroperasi pada frekuensi tetap, dan radar ini juga menghasilkan solusi untuk masalah kecepatan buta dalam sistem MTI. Scanning frekuensi mengakibatkan beberapa pembatasan yang di dalamnya sebuah porsi besar dari pita frekuensi yang tersedia digunakan untuk scanning dari pada untuk mengoptimasi resolusi target.
Radar ini juga menghasilkan data ketinggian akurat meskipun faktanya antena radar tidak memiliki elemen posisi vertikal mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan memfaktirkan di dalam efek pitch and roll dari kapal yang merubah frekuensi yang dipancarkan secara tepat/sesuai. Sistem giro (gyro sistem) yang dimiliki kapalmelengkapi set radar dengan data pitch and roll.
AN/SPS-48E mempunyai beberapa fitur operasional untuk menghasilkan performa radar optimal: kemampuan deteksi dan pelacakan otomatis untuk mendeteksi dan melacak target-target udara (multiple air targets) secara otomatis; kemampuan indikator target bergerak untuk membedakan target bergerak dari target diam dan untuk meningkatkan deteksi target selama munculnya clutter and chaff (kotoran dan sekam); dan kemampuan deteksi misil anti-kapal untuk menghasilkan deteksi dini terhadap misil anti-kapal yang diluncurkan pesawat dalam kondisi Electronic Countermeasures (ECM) berat. AN/SPS-48E dioptimalkan untuk menghasilkan performa lacak yang canggih dan dapat dipercaya di dalam sebuah lingkungan ECM hebat. Performa dan kemampuan AN/SPS-48E sangat bertambah dengan penambahan unit ADP (Auxiliary Detection Processor = Prosesor Deteksi Pelengkap). Peningkatan ini termasuk: deteksi target yang dekat atau diatas pulau, penerbang yang rendah, penerbang yang pelan dan deteksi target seksi silang radar rendah, kapasitas pelacakan yang lebih besar, waktu reaksi terhadap ancaman yang membaik, dan deteksi target yang ditingkatkan dengan korelasi langsung dengan sistemCooperative Engagement Transmission Processing Set (CETPS) AN/USG-2(V).
AN/SPS-49 Very Long-Range Air Surveillance Radar
Radar Pemantau Udara Jarak Jauh AN/SPS-49 digunakan untuk mendeteksi target secara dini. Radar AN/SPS-49 beroperasi dalam keberadaan clutter, chaff fan ECM untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan mengontrol ancaman low-radar-cross-section yang bergerak dengan kecepatan supersonic. AN/SPS-49 menyediakan element front-end untuk identifikasi target yang terbaik, penandaan dan penembakan/pengejaran dengan misil jarak jauh (SM-1 atau AM-2) atau misil pertahanan local jarak dekat. Fitur kunci dari radar versi terbaru, SPS-49A(V) adalah single-scan estimasi velositas radial untuk semua target yang memungkinkan promosi yang lebih cepat untuk deteksi yang kuat dan deteksi manuver yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemrosesan sinyal unik yang dikembangkan oleh Radar Division of NRL menggunakan pendanaan 6.1dan 6.2 Office of Naval Research (ONR).
Radar AN/SPS-49(V) adalah radar pemamtau udara dengan berkas gelombang sempit, jarak jauh dan 2-dimensi yang tujuan utamanya mendukung misi AWW di kapal permukaan. Radar ini digunakan untuk pengawasan udara jarak jauh tanpa mengiraukan adanya clutter yang parah dan lingkungan jamming. Fungsi tambahannya termasuk kontro jalur (traffic) udara, kontrol intersep udara, dan kontrol pesawat anti-kapal selam. Radar ini juga mendukung sistem senjata tiga dimensi (3D)
spesifikasi
Band: L
Frequency Band: 850 to 942 MHz, three selectable 30MHz bands, 48 discrete frequencies
Transmitting Power: 360 kW peak, 280 kW specified peak power 12-13 kW average power
Antenna Parameters: Parabolic Reflector stabilized for roll and pitch 7.3m/24 ft wide, 4.3m/14.2 ft high,Rotating Clearance 8.7m/28.4 ft diameter
Beamwidths: 3.3°-3.3° azimuth, 11° elevation Cosec2 to 30°, csc2 to 20° elev
Gain: 28.5 dB
Scan rate:6 or 12 rpm
Line-of-sight mechanical stabilization to ± 25 deg roll
IFF antenna (AS-2188) mounted on boom
Range: 250 nm
Minimum Range: 0.5 nmi
Frequency Selection: Fixed or frequency agile
Range Accuracy: 0.03 nmi
Azimuth Accuracy: 0.5 deg
PRF: 280, 800, 1000 pps
Pulse width:125 microsecond
Posting Komentar