TNI Angkatan Laut akan mengembangkan penggunaan hovercraft buatan dalam negeri untuk mengangkut pasukan. Kapal buatan Hoverindo seharga Rp. 3 Miliar per unit ini lebih murah dibanding buatan luar negeri, yang harganya mencapai Rp. 12 miliar per unit.
Kelebihan hovercraft adalah tidak melihat jenis pantai dalam pendaratan,� kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Soebijanto di perairan Sangatta, Kalimantan Timur, kemarin. Kapal ini tidak memerlukan sekoci untuk mendarat, bahkan bisa melaju di laut dan darat.
Kapal hovercraft, kata dia, bisa digunakan mendarat di daerah terpencil seperti di Indonesia timur. “Kapal ini akan terus disempurnakan sesuai dengan keinginan TNI Angkatan Laut,� katanya. Saat ini hovercraft menggunakan satu propeller dan diharapkan bisa menggunakan dua atau tiga propeller.
Kelebihan hovercraft adalah tidak melihat jenis pantai dalam pendaratan,� kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Soebijanto di perairan Sangatta, Kalimantan Timur, kemarin. Kapal ini tidak memerlukan sekoci untuk mendarat, bahkan bisa melaju di laut dan darat.
Kapal hovercraft, kata dia, bisa digunakan mendarat di daerah terpencil seperti di Indonesia timur. “Kapal ini akan terus disempurnakan sesuai dengan keinginan TNI Angkatan Laut,� katanya. Saat ini hovercraft menggunakan satu propeller dan diharapkan bisa menggunakan dua atau tiga propeller.
Hovercraft milik TNI Angkatan Laut memiliki panjang 13 meter (off) dan 13,5 meter (on) dengan lebar 5,9 meter (off) dan 6,3 meter (on) . Adapun tinggi badannya mencapai 3,1 meter (off) dan 3,7 meter (on). Sedangkan kapasitas angkut kapal itu seberat 3.000 kilogram dan akomodasi personelnya 20 orang. Mesin hovercraft ini menggunakan satu kali Deutz 440 hp.
Menurut Slamet, spesifikasi hovercraft milik angkatannya yang perlu ditambah ada pada kecepatan, cara mendarat, dan ketinggiannya. Kapal buatan Hoverindo ini mulai digunakan TNI Angkatan Laut pada awal Desember 2005.
Penggunaan hovercraft lokal ini, kata dia, agar TNI Angkatan Laut tidak terlalu tergantung pada Amerika untuk memenuhi kebutuhannya. Dia ingin industri dalam negeri mampu mendukung kebutuhan Angkatan Laut meski industri dalam negeri belum sanggup memenuhi sepenuhnya.
Sampai akhir tahun ini, Hoverindo sanggup membuat empat unit hovercraft. Adapun TNI Angkatan Laut sudah memiliki tiga unit hovercraft. Slamet mengatakan, nantinya di setiap kawasan akan ditempatkan hovercraft untuk pendaratan.
Menurut Slamet, spesifikasi hovercraft milik angkatannya yang perlu ditambah ada pada kecepatan, cara mendarat, dan ketinggiannya. Kapal buatan Hoverindo ini mulai digunakan TNI Angkatan Laut pada awal Desember 2005.
Penggunaan hovercraft lokal ini, kata dia, agar TNI Angkatan Laut tidak terlalu tergantung pada Amerika untuk memenuhi kebutuhannya. Dia ingin industri dalam negeri mampu mendukung kebutuhan Angkatan Laut meski industri dalam negeri belum sanggup memenuhi sepenuhnya.
Sampai akhir tahun ini, Hoverindo sanggup membuat empat unit hovercraft. Adapun TNI Angkatan Laut sudah memiliki tiga unit hovercraft. Slamet mengatakan, nantinya di setiap kawasan akan ditempatkan hovercraft untuk pendaratan.
Posting Komentar