Hercules C-130 adalah pesawat pengangkut udara untuk pasukan militer dan sipil yang paling banyak dipakai di dunia. Terbang dengan empat mesin turboprop, dioperasikan oleh 4-6 awak (2 pilot, 1 loadmaster, 1 teknisi), pesawat ini mampu mendarat dan lepas landas dari jalur pendek atau jalur yang tidak disiapkan.
Awalnya Hercules yang dibuat Lockheed di Burbank, California, AS< adalah pengangkut tentara dan pesawat kargo. Kini digunakan untuk berbagai macam peran, untuk keperluan militer maupun sipil, termasuk gunshot (perang), infantri airborne, patroli maritim, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, missi kemanusiaan, penyelamatan (SAR), ambulans udara, dll.
Awalnya Hercules yang dibuat Lockheed di Burbank, California, AS< adalah pengangkut tentara dan pesawat kargo. Kini digunakan untuk berbagai macam peran, untuk keperluan militer maupun sipil, termasuk gunshot (perang), infantri airborne, patroli maritim, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, missi kemanusiaan, penyelamatan (SAR), ambulans udara, dll.
Berikut sejumlah data dan fakta yang berhasil dikumpulkan;
- Daya angkut: 20.000 kg termasuk 2-3 kendaraan tempur Humvees atau sebuah kendaraan angkut personel lapis baja M113. Kapasitas muatan: 33.000 kg, berat maksimum saat lepas landas: 70.300 kg
- Kapasitas penumpang : 92 orang (sipil), atau 64 prajurit lintas udara (militer) atau , 74 pasien dengan 2 tenaga medis.
- Spesifikasi : Panjang: 29,8 m, tinggi: 11,6 m, rentang sayap : 40,4 m, luas sayap: 162,1 m² . Berat kosong: 38.000 kg .
- Daya jelajah: 3.800 km, kecepatan 540 km/jam, kecepatan maksimum: 610 km/jam. Ketinggian terbang: 10.000 km. Dalam posisi penuh, tangki bahan bakar mampu memuat 953 ribu gallon
- Sumber tenaga: 4 buah mesin turboprop Allison T56-A-15, masing-masing 4.300 bhp (3,210 kW)
- Ada lebih dari 40 model Hercules, yang pabriknya ada di Burbank, California, AS. Digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun.
- C-130 Hercules juga menjadi satu-satunya pesawat militer yang masih diproduksi dan dikembangkan dengan varian terbaru C-130J Super Hercules.
- Keluarga Hercules C-130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan.
- Hercules prototipe YC-130 terbang pada 23 Agustus 1954. Setelah prototype selesai, produksi dipindahkan ke Marietta, Georgia - AS, di mana lebih dari 2.000 C-130 dibuat.
- Versi sipil dari C-130 Hercules adalah Lockheed L-100 Hercules. Di Indonesia perusahaan maskapai Merpati Nusantara Airlines pernah mengoperasikan jenis L-100-30.
- Perbedaan utama dengan versi militer adalah mesin yang lebih lemah, jendela yang lebih banyak, dan dihilangkannya pintu besar di belakang badan pesawat.
- Dikemudian hari L-100 Merpati dihibahkan kepada TNI-AU untuk melengkapi armada Hercules di skadron udara 17 dan 31 yang berkedudukan di Halim, Jakarta.
- Selain Indonesia, beberapa negara juga menggunakan versi sipil dari Hercules ini, bahkan beberapa negara seperti Aljazair, Kuwait dan Gabon, menggunakan L-100 untuk kepentingan militer mereka.
Sekarang ini ada lebih dari 40 model Hercules, termasuk beberapa kapal senapan, dan juga digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun, keluarga C-130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan.
Keluarga C-130 memiliki sejarah produksi yang paling panjang dari seluruh pesawat militer. Yang pertama prototipe YC-130 terbang pada 23 Agustus 1954 dari pabrik Lockheed di Burbank, California, Amerika Serikat.
Pesawat tersebut dipiloti oleh Stanley Beltz dan Roy Wimmer. Setelah kedua prototipe selesai, produksi dipindahkan ke Marietta, Georgia, di mana lebih dari 2.000 C-130 dibuat.
Versi sipil
Versi sipil dari C-130 Hercules adalah Lockheed L-100 Hercules. Merpati Nusantara Airlines tercatat pernah mengoperasikan pesawat jenis L-100-30, perbedaan utama dengan versi militer adalah mesin yang lebih lemah, jendela yang lebih banyak, dan dihilangkannya pintu besar di belakang badan pesawat.
Di kemudian hari, L-100 Merpati dihibahkan kepada TNI AU untuk melengkapi armada Hercules di skadron udara 17 dan 31 yang berkedudukan di Halim, Jakarta.
Selain Indonesia, beberapa negara juga menggunakan versi sipil dari Hercules ini, bahkan beberapa negara seperti Aljazair, Kuwait, dan Gabon menggunakan L-100 untuk kepentingan militer mereka. Total hanya 114 L-100 yang terjual, produksi terakhir terjadi pada tahun 1992.
Di kemudian hari, L-100 dikembangkan menjadi L-100J yang ekuivalen dengan C-130J lengkap dengan mesin turboprop canggih Rolls-Royce (Allison) AE-2100D3, baling-baling enam bilah, dan EFIS dua kru, tetapi program ini dibatalkan pada tahun 2000 karena Lockheed ingin fokus di versi militer saja.
Varian L-100:
L-100 (sekelas C-130E)
L-100-20 (badan pesawat diperpanjang 8,3 kaki)
L-100-30 (badan pesawat diperpanjang 15 kaki, merupakan versi terlaris)
L-100J (dibatalkan)
Posting Komentar