Gambar
memang mewakili ribuan kata dan jutaan makna, namun bagaimana jika dari
gambar timbul bencana yang tidak mungkin bisa dibaca makhluk berakal
tetapi tidak menggunakan akalnya? sungguh sebuah MALAPETAKA.
Visualisasi dengan kartun, lukisan, animasi
dsb selain akan membuat banyak versi yang membingungkan, juga berdampak
pada otentikasi dari objek yang digambarkan. Hanya bahasa, yang mampu
memberikan kebebasan bagi kita untuk berimajinasi seperti apa fisik
baginda Nabi ‘Alaihissholaatu wa sallaam.
Berikut
apa yag dituturkan oleh Ummu Ma’bad Al Khuza’iyah hadapan suaminya,
saat beliau SAW lewat di kemahnya dalam perjalanan hijrah ke Madinah.
“Dia
sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya, tidak merasa
berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan
tampan, di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, tidak
mengobral bicara, lehernya panjang, matanya jelita, memakai celak mata,
alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam, jika diam dia
tampak berwibawa, jika berbicara dia tampak menarik, dia adalah orang
paling elok dan menawan dilihat dari kejauhan, bagus dan manis setelah
mendekat"
Bicaranya
manis, rinci, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, bicaranya
seakan-akan merjan yang tertata rapi dan landai, perawakan
sedang-sedang, mata yang memandang tidak lolos karena perawakannya yang pendek dan tidak sebal karena perawakannya yang tinggi.
Seakan-akan satu dahan di antara dua
dahan, dia adalah salah seorang dari tiga orang yang paling menarik
perhatian, paling bagus tampilannya, mempunyai rekan-rekan yang
menghormatinya, jika dia berbicara mereka menyimak perkataannya, jika
dia memberikan perintah mereka segera melaksanakannya perintahnya.
Dia orang yang ditaati, disegani, dikerumuni orang-orang, wajahnya tidak memberengut dan tidak pula orang yang diremehkan.”
Sumber lain adalah dari Shahabat Ali RA:
“Beliau
bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang
yang perawakannya sedang-sedang, rambutnya tidak kaku dan tidak pula
keriting, rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya sedikit
bulat, kedua matanya sangat hitam, bulu matanya panjang,
persendian-persendiannya yang pokok besar, bahunya bidang, bulu dadanya
lembut, tidak ada bulu-bulu di badan."
Telapak
tangan dan kakinya tebal, jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di
jalanan yang menurun, jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, di
antara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi, telapak
tangannya yang terbagus, dadanya yang paling bidang, yang paling jujur
bicaranya, yang paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut
perangainya, yang paling mulia pergaulannya, siapa pun yang tiba-tiba
memandangnya tentu enggan kepadanya, siapa yang bergaul dengannya tentu
akan mencintainya”.
Kemudian dia (Ali) berbicara lagi, “Aku tidak pernah melihat orang yang seperti beliau, sebelum maupun sesudahnya.”
Posting Komentar