Mengapa Pencipta melarang segala macam darah?.
Anda akan sependapat bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat?), suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Mengenai sifat beracun dari uric acid,
dalam tubuh manusia sangatlah benar, senyawa ini dikeluarkan sebagai
kotoran, dan dalam kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.
Mengapa
Penyembelihan hewan dianjurkan menyebut nama Allah Yang Maha Kuasa,
membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan
urat-urat dan organ-organ lainnya utuh?.
Dan
hal ini disbabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh,
bukannya karena cedera pada organ vitalnya. Sebab jika organ-organ,
misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat
meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan
akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan
tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun; hanya pada masa kini lah, para ahli makanan baru menyadari akan hal ini.
Mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang terkait dengan babi?
Lebih
lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di
leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai dengan anatomi
alamiahnya? Muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan
layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan
ini dengan memiliki leher.
Ilmu
kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam
penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan
penyakit berbahaya. dan diluar itu semua, sebagaimana kita membicarakan
mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk
diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari
seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam
tubuhnya.
Sementara
semua bahan tambahan makanan yang ada dalam campuran makanan kita
dikhawatirkan banyak sekali kemungkinan untuk tercemar oleh bahan bahan
yang berasal dari babi. Bagian bagian dari babi ini tidak hanya daging
melainkan ada lemak, tulang, jeroan, darah, kulit, bulu, dan kikil.
Dari
bagian daging yang biasanya sudah jelas berbentuk daging yang mungkin
saja dicampurkan ke dalam bakso, pasta hati unggas maupun asam amino.
Sementara istilah daging babi sendiri ada pada sajian makanan yaitu bacon dan ham.
Bagian lemak babi biasanya sering dipakai untuk minyak makan, minyak goreng, penyedap, campuran susu dan sosis, serta shortening atau lemak putih yang dicampurkan kedalam kue, roti dan flavor.
Yang paling banyak adalah dari tulang babi, selain jarang terdeteksi oleh mata kita secara langsung dari tulang
babi biasanya sudah dijadikan gelatin yang penggunaannya untuk membuat
kapsul, jelly, puding, jam, selai, permen dan marsmallow. Fungsi
Tulang yang umum adalah dipakai dalam campuran untuk kuah bakso dan
mengambil kalsium untuk dimasukkan ke dalam susu, minuman dan pasta
gigi. Sedangkan tulang babi sering juga dipakai sebagai karbon aktif
(bahan penjernih air yang dipakai pada industri
penjernihan minuman isi ulang). Yang sedikit terlupakan gelatin yang
terbuat dari tulang babi biasanya dipergunakan untuk membuat stabilizer
yang dipergunakan untuk membuat juice, syrup dan margarine sedangkan
gelatin yang dipakai untuk pelembut yang dipergunakan untuk membuat
cake dan biskuit. Emulsifier yang dihasilkan dari gelatin biasanya
dipakai pada pembuatan yoghurt, es krim dan mentega.
Selain
dilarangnya darah berbagai macam hewan, darah yang dihasilkan dari
hewan babi lebih lebih lagi sangat diharamkan, karena biasanya darah
babi ini sering masuk untuk campuran bahan dalam industri medis, industri fermentasi sebagai media fermentasi dalam pembuatan vitamin, serta pembuatan sosis.
Industri kulit saat ini sudah banyak digunakan sebagai bahan dasar tas dan sepatu, perlu diwaspadai kulit babi juga sudah masuk ke industri
seperti ini, yang paling dikhawatirkan kulit babi biasanya hampir
serupa dengan dengan kulit sapi yang sering dibuat untuk krecek,
otomatis industri krecek di pasaran bebas juga perlu diketahui bahan nya
kulit babi atau kulit sapi, karena setelah jadi masakan kita tidak tahu
pasti krecek tersebut dari bahan apa.
Semua unsur babi betul betul dimanfaatkan oleh produsen untuk berbagai macam industri, termasuk bulunya dipakai biasanya untuk industri
sikat gigi dan jaket bulu. Dan dengan teknologi yang semakin berkembang
pesat dari bulu dihasilkan enzim sistein/sistin. Kuas bulu yang sering
dipakai untuk mengoles roti dan kue juga dikhawatirkan banyak memakai
kuas yang dihasilkan dari bulu babi.
Bagi
yang sering mengkonsumsi jeroan juga perlu mewaspadai kalau kalau bahan
jeroan yg dipakai adalah jeroan dari babi, seperti paru. sedangkan usus
biasanya dipake dalam pembuatan sosis, jeroan biasanya dipergunakan
juga untuk pembuatan enzim dan pankreasnya dipakai untuk pembuatan insulin.
Posting Komentar